Sejak 2001, Janet Steele dan Andreas Harsono, mengampu sebuah kelas di Yayasan Pantau soal bagaimana menulis panjang, substansial dan memikat. Mereka mengikuti gerakan dari Tom Wolfe pada 1960-an yang menggabungkan disiplin jurnalisme, riset akademis dan daya pikat sastra.
Sejak 1980an, suratkabar maupun website di Amerika banyak memakai elemennya ketika kecepatan video membuat media cetak tampil dengan laporan mendalam. Kini website The New York Times, The New Yorker, masuk ke format penulisan panjang. Ini belum lagi industri buku.
Yayasan Pantau kembali buka kelas baru selama dengan 12 sesi. Setiap hari diadakan dua sesi –pukul 10-12 dan pukul 13-15– agar peserta bisa menyerap materi lebih baik.
Dalam dua dekade ini, Yayasan Pantau mempelajari bahwa kebanyakan peserta adalah orang yang biasa menulis. Bisa wartawan, aktivis, akademisi, dan menariknya, banyak yang berasal dari luar Jakarta bahkan luar Pulau Jawa. Peserta maksimal 15 orang. Calon peserta diharapkan mengirim biodata dan contoh tulisan. Biaya pendaftaran Rp 4 juta.
INSTRUKTUR
Janet Steele dari George Washington University, spesialisasi sejarah media, mengajar mata kuliah narrative journalism. Menulis buku Wars Within: The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s Indonesia, Email dari Amerika serta Mediating Islam: Cosmopolitan Journalisms in Muslim Southeast Asia.
Andreas Harsono dari Human Rights Watch, salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen, Institut Studi Arus Informasi, Yayasan Pantau, serta anggota awal International Consortium of Investigative Journalists (Washington DC) serta juri Fetisov Journalism Award (Geneva), mendapatkan Nieman Fellowship di Universitas Harvard. Menyunting buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Menulis antologi “A9ama” Saya Adalah Jurnalisme.
Silabus: Jurnalisme Sastrawi XXXI